Model pembelajaran didefinisikan sebagai
suatu pola pembelajaran yang dapat menerangkan proses, menyebutkan dan
menghasilkan lingkungan belajar tertentu sehingga siswa dapat berinteraksi yang
selanjutnya berakibat terjadinya perubahan tigkah laku siswa secara khusus. Melalui
pemahaman berbagai model pembelajaran yang banyak dikembangkan di kelas,
seorang guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran lewat pemikiran di
belakang meja sebelum yang bersangkutan menghadapi siswa.
Model pembelajaran dapat membantu guru dalam
penguasaan kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan upaya mengubah
tingkah laku siswa sejalan dengan rencana yang telah ditetapkan. Hal ini berarti
model pembelajaran diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas. Umumnya model pembelajaran
yang dikembangkan memiliki berbagai jenis sumber dan pengembangnya, yang secara
umum akan membedakan pendekatan yang digunakannya yang sasaran akhirnya adalah
perubahan tingkah laku siswa.
Oleh karena itu kegunaan model pembelajaran
bagi guru antara lain membimbing, membantu dalam pengembangan kurikulum,
penetapan material pembelajaran, dan peningkatan efektivitas pembelajaran.
Membimbing yang dimaksudkan disini adalah menolong guru dalam menentukan apa
yang seharusnya dilakukan guru dalam rangka pencapaian tujuan.
Membantu dalam pengembangan kurikulum
berkaitan dengan pemahaman tentang usia siswa, sehingga perhatian guru di
samping pada materi yang akan dikembangkan dalam pembelajaran juga kondisi
psikologis yang sejalan dengan usia siswa. Selanjutnya penetapan material
pembelajaran berkaitan dengan macam dan jenis material yang dipilih dan
digunakan guru dalam rangka mengubah tingkah laku siswa.
Melalui pemilihan material pembelajartan ini
kepribadian siswa diharapkan dapat terbentuk lewat kebiasaan cara belajar yang
dilakukan. Akhirnya dari semua hal di atas, efektivitas pembelajaran dapat
dicapai lewat pembelajaran yang dilakukan guru. Efektivitas merujuk pada
aktivitas guru yang tidak semata-mata bertindak secara prosedural, tetapi juga
mampu dan menggerakkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Kelima ciri model pembelajaran seharusnya
dapat di ukur lewat perencanaan dan penampilan siswa melalui pembelajaran yang
dikembangkan. Sejalan dengan kelima ciri tersebut dikenal 4 model pembelajaran
yakni (a). interaksi sosial (b). pemrosesan informasi (c). sumber pribadi dan
(d). modifikasi tingkah laku.
Masing-masing model pembelajaran ini memiliki
asumsi-asumsinya masing-masing. Interaksi sosial dalam hal ini model
pembelajaran lebih menekankan pentingnya hubungan sosial antara siswa dalam
masyarakat. Dalam hal ini model ini diharapkan dapat mengembangkan dan
meningkatkan proses demokratisasi dalam masyarakat. Asumsi yang dipergunakan
oleh model ini adalah bahwa hubungan sosial adalah sarana pembelajaran yang
tepat.
Pemrosesan informasi, tekanan pembelajaran
yang dikembangkan ditandai dengan kemampuan siswa dalam menangani stimuli, data
yang terorganisir dan permasalahan serta penyelesaiannya. Model pembelajaran
tipe ini berasumsi bahwa proses berfikir merupakan proses transaksi aktif di pihak
siswa, sehingga kemampuan intelektual siswa berkembang secara bertahap.
Tahapan–tahapan berpikir siswa dapat
dipelajari, sehingga model ini pada umumnya berkembang pesat terutama dalam
MIPA, sebab struktur materi MIPA selalu membahas mengenai kesanggupan
intelektual siswa. Sumber pribadi, merupakan model pembelajaran yang
berorientasi pada individu-individu sebagai sumber ide dalam pendidikan.
Penekanan pada model ini diberikan pada bagian mana proses berlangsung dalam
individu yang ditandai dengan kemampuan individu untuk menyusun dan
mengorganisasikan realitas.
Asumsi yang dipergunakan dari model ini
antara lain kehidupan pribadi siswa, emosional dan organisasi internal mampu
mempengaruhi lingkungannya. Modifikasi tingkah laku, fokus pembelajarannya seringkali
merupakan bagian dari ‘operant conditioning models’ yang dikembangkan oleh BF
Skinner. Pada model ini yang diutamakan dalam pembelajaran adalah kegiatan yang
ditujukan pada perubahan tingkah laku pengutamaan penguatan.
Berikut ini ditampilkan empat (4) klasifikasi
model pembelajaran yang banyak dikembangkan di kelas sebagai berikut :
Dalam pembelajaran MIPA model yang banyak
dikembangkan adalah information
processing yang didasarkan pada asumsi bahwa :
1.
Proses
berfikir pada individu manusia dapat dipelajari.
2.
Proses
berfikir dapat dianggap sebagai proses transaksi aktif antara individu yang
belajar dengan data, sehingga operasi berfikir tidak lain adalah operasi mental
yang tidak dapat diajarkan secara langsung, tetapi harus melalui materi pelajaran.
Tugas guru hanyalah membantu proses internalisasi dan konseptualisasi.
3.
Proses
berfikir berkembang secara bertahap dan tahapannya tak dapat dibalik, untuk
menghasilkan pembelajaran bermakna perlu dipilih saat yang tepat yakni siswa
dalam keadaan rasa ingin tahunya.
4.
Pengetahuan
seharusnya memiliki struktur tertentu dan semua pengetahuan dapat dipetakan ke
dalam struktur yang besar yang membentuk dunia mental.
Demikian, semoga bermanfaat bagi kita semua…