Penelitian tindakan adalah sebuah proses di
mana para peserta (participants) menguji praktik pendidikan mereka sendiri
secara sistematik dan hati-hati dengan menggunakan teknik-teknik penelitian
untuk melakukan perbaikan terhadap system, cara kerja, proses, isi atau situasi
pembelajaran yang lebih efektif sehinggan profesionalitas mereka berkembang.
Meskipun ada beberapa tipe penelitian
tindakan yang dapat dilakukan oleh seorang guru, penelitian tindakan sebaiknya
secara khusus merujuk pada melakukan penelitian sesuai dengan keahlian seorang
guru. Penelitian tindakan yang dilakukan dengan bermaksud memberitahu dan
mengubah praktik-praktik pembelajarannya di masa mendatang. Penelitian tindakan
ini berpengaruh pada lingkungan guru bekerja yaitu siswa-siswa dan sekolah di
mana guru bekerja.
Ketika orang menyebut seorang guru
professional, berarti guru tersebut sudah mampu merubah minimal lingkungan
kerjanya menjadi lebih efektif dan efisien dari pada keadaan sebelumnya. Namun
tidak jarang banyak guru yang merasa takut untuk melakukan penelitian tindakan
kelas dengan berbagai macam alasan.
Berikut beberapa alasan utama yang
menyebabkan guru takut melakukan PTK:
Kurang
memahami profesi
Profesi guru adalah profesi yang sangat
mulia, sehingga hendaknya mereka menyadari ini. Guru harus dapat memahami peran
dan fungsinya di sekolah, karena guru sekarang bukan hanya guru yang mampu
mentransfer ilmu dengan baik, tetapi juga mampu digugu dan ditiru untuk memberi
tauladan yang tidak hanya sebatas ucapan, tapi juga tindakan.
Profesi guru adalah profesi yang bukan hanya
mulia di mata manusia, tetapi juga di mata Tuhan. Karena itu guru harus dapat
mengajar dan mendidik dengan hatinya agar dapat menjadi mulia. Hati yang bersih
dan suci akan terpancar dari wajahnya yang selalu ceria, senang, dan selalu
menerapkan 5 S dalam kesehariannya, yaitu Salam, Sapa, Sopan, Senyum, dan
Sabar.
Malas
membaca buku dan malas menulis
Masih banyak guru yang malas membaca, padahal
dari membaca itulah akan terbuka wawasan luas. Kesibukan-kesibukan mengajar
membuat guru merasa kurang sekali waktu untuk membaca. Ini nyata, dan terjadi
di sekolah kita.
Bukan hanya di sekolah, di rumah pun guru
malas membaca. Guru harus dapat melawan kebiasaan malas membaca. Pengalaman
mengatakan, siapa yang rajin membaca, maka ia akan kaya akan ilmu, namun bila
kita malas membaca, maka kemiskinan ilmu akan terasa.
Guru yang rajin membaca, otaknya ibarat mesin
pencari google di internet. Bila ada siswa yang bertanya, memori otaknya
langsung bekerja mencari dan menjawab pertanyaan para siswanya dengan cepat dan
benar.
Guru yang terbiasa membaca, maka akan
terbiasa menulis. Dari membaca itulah guru mampu membuat kesimpulan dari apa
yang dibacanya, kemudian kesimpulan itu ia tuliskan kembali dalam gaya
bahasanya sendiri. Guru yang rajin menulis, maka ia mempunyai kekuatan tulisan
yang sangat tajam, layaknya sebilah pisau.
Kurang
sensitif terhadap waktu dan terjebak rutinitas
Guru yang kurang memanfaatkan waktunya dengan
baik tidak akan banyak meraih prestasi dalam hidupnya. Dia akan terbunuh oleh
waktu yang disia-siakan, sehingga guru harus sensitif terhadap waktu. Ia harus
selalu terjaga dari sesuatu yang kurang bermanfaat.
Guru juga harus pandai mengatur rutinitas
kerjanya. Jangan sampai terjebak rutinitasnya, yang justru tidak mengantarkan
dia menjadi guru dan tidak dapat diteladani anak didiknya.
Guru harus pandai mensiasati pembagian waktu
kerjanya. Buatlah jadwal yang terencana. Buang kebiasan-kebiasaan yang membawa
guru untuk tidak terjebak di dalam rutinitas kerja, misalnya, membuat diari
atau catatan harian yang ditulis dalam agenda guru, di dalam blog internet, dan
lain-lain. Rutinitas kerja tanpa sadar membuat guru terpola menjadi guru yang
kurang berkualitas.
Kurang
memahami PTK
Banyak guru kurang memahami penelitian
tindakan kelas atau PTK. Guru menganggap PTK itu sulit. Padahal, PTK itu tidak
sesulit yang dibayangkan, karena PTK dilakukan dari keseharian mereka mengajar.
Tidak ada yang sulit. Guru hanya perlu merenung sedikit dari proses
pembelajarannya, mencatat masalah-masalah yang timbul, dan mencoba mencari solusinya.
Ajaklah teman sejawat agar proses observasi dan refleksinya tidak terlalu
subyektif.
PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
Demikian, semoga bermanfaat bagi kita semua…