Modernisasi dalam bidang ekonomi
tidak hanya ditekankan pada bidang pengembangan teknologi produksi saja,
melainkan juga pada bidang sistem ekonomi yang dibangun. Dengan demikian, modernisasi
ekonomi bukan semata-mata berarti usaha memajukan bidang ekonomi agar kegiatan
ekonomi bangsa Indonesia menjadi lebih efektif dan lebih
produktif,
melainkan juga menyegarkan kembali sistem ekonomi Pancasila yang dianut oleh
bangsa Indonesia.
Kehidupan
perekonomian bangsa Indonesia sejak merdeka sampai dekade tahun 60an memang
cukup memprihatinkan. Kondisi tersebut bisa dimaklumi mengingat bangsa
Indonesia masih harus bergulat dengan revolusi fisik yang menguras harta,
benda, maupun nyawa bangsa Indonesia. Itulah sebabnya pada era 60-an bangsa
Indonesia menghadapi berbagai masalah ekonomi, yakni:
a. laju inflasi
yang sangat tinggi,
b. pertumbuhan
ekonomi yang sangat rendah dan pendapatan per kapita yang rendah,
c. kebutuhan
pangan lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah produksi pangan, dan
d. tingkat
pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi.
Beberapa
kelemahan yang terjadi dalam bidang ekonomi tersebut mendorong pemerintah
menerapkan program rencana pembangunan lima tahun (Repelita) yang dimulai sejak
tahun 1969. Adapun beberapa langkah yang diambil di antaranya adalah
pengembangan pada sektor industri nonmigas, bukan hanya mengandalkan pada
produksi migas. Melalui program pembangunan ekonomi tersebut, bangsa Indonesia
telah berhasil mencapai beberapa kemajuan dalam beberapa hal, seperti:
1. berkembangnya
sektor industri sehingga menghasilkan barang yang beraneka ragam,
2. kebutuhan
listrik semakin terpenuhi disamping semakin luasnya jaringan listrik hingga ke
desa-desa,
3. berdirinya
puskesmas-puskesmas sehingga meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat,
4. meningkatnya
rata-rata umur harapan hidup (life expectency), dan
5. pemberlakuan
program wajib belajar 9 tahun dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia.
Era pasar bebas
yang direncanakan akan terjadi pada tahun 2003 mendatang merupakan tantangan
tersendiri bagi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia. Era pasar bebas juga
berarti persaingan ekonomi dunia semakin ketat. Selain itu, kondisi
perekonomian bangsa Indonesia yang belum meyakinkan menuntut kemampuan dalam
pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif demi menjaga kelangsungan
ekonomi nasional.
Langkah-langkah
efisiensi terutama perlu diterapkan dalam beberapa hal, antara lain dengan
penghapusan kegiatan-kegiatan ekonomi yang berbiaya tinggi (high cost
economy) pada semua sektor dengan cara penyelenggaraan administrasi
pemerintahan yang efektif dan efisien, penyederhanaan perizinan usaha dalam
berbagai bidang, penghapusan peraturan-peraturan yang menghambat, penghapusan
pungutan-pungutan yang tidak memiliki fungsi ekonomis, penajaman
prioritas-prioritas pengeluaran pemerintah, pengurangan beberapa subsidi yang
tidak perlu, peningkatan suasana persaingan yang sehat di segala sektor, dan
peningkatan produktivitas tenaga kerja.