Paling Berkesan_ Secara normal beberapa jam pertama setelah
ovulasi, sel-sel granulosa mulai berubah dengan cepat menjadi sel luteal
(luteinisasi). Sel ini tumbuh hingga diameternya menjadi dua kali atau lebih
besar dari sel granulosa dan terisi dengan lipid sehingga tampak kekuningan.
Proses
ini disebut luteinisasi dan masa total sel keseluruhan disebut korpus luteum.
Luteinisasi merupakan tanda bahwa sel granulosa sudah tidak mengadakan
proliferasi dan akan membentuk sel dengan sifat lain (diferensiasi) yang mana
sistem ensim dan organelanya berubah kemudian mampu mensekresikan progesteron.
Setelah
ovulasi theca interna dan sel granulosa mengalami proliferasi menjadi korpus
luteum. Fase luteal atau sekretori: diawali oleh surge LH dan peningkatan kadar
progesteron. Setelah ovulasi, folikel yang pecah berubah menjadi korpus
hemorhagicum selanjutnya menjadi korpus luteum.
Sel
granulosa dan sel teka berproliferasi dan gumpalan darah diganti dengan sel
luteal yang kekuningan dan kaya lipid. Fungsi utama korpus luteum adalah untuk
mengontrol panjang siklus menstruasi serta memproduksi hormon progesteron.
Luteolisis
merupakan regresi korpus luteum merupakan sinyal terminasi dari siklus
menstruasi yang ditandai dengan penurunan produksi progesteron secara drastis.
Regresi korpus luteum secara fisiologis dipacu oleh PGF2a.