Paling Berkesan_ Clostridium
botulinum adalah contoh mikroorganisme yang meracuni dengan cara mengeluarkan
racun. Penderita yang terserang toksin ini umumnya meninggal karena kesulitan
bernapas.
Bakteri
ini sering terdapat pada makanan kaleng yang sudah rusak, umpamanya kaleng
kembung, berkarat, bocor, segel rusak, isinya menggelembung, berbau, atau berwarna
tak normal.
Juga
Pseudomonas cocovenans yang menghasilkan racun pada tempe bongkrek, dan
Staphylococcus aureus yang mengeluarkan toksin pada makanan berprotein tinggi
(daging, telur, susu, ikan) dan makanan yang disiapkan dalam jumlah besar.
Sedangkan
yang menginfeksi saluran pencernaan di antaranya Salmonella sp., penyebab
salmonellosis. Orang bisa menularkan penyakit ini bila menderita sakit atau
sebagai pembawa (karier).
Makanan
yang sering tercemar salmonela antara lain daging atau hasil olahannya, telur
retak, dan makanan yang disimpan pa-da suhu 10 - 60 derajat C (danger zone).
Jangan abaikan kebersihan diri.
Ada
enam langkah mencegah keracunan seperti dimasyarakatkan Departemen Kesehatan
RI. Tidak cuma untuk sektor industri, tapi bisa pula untuk tingkat rumah
tangga.
Langkah itu dimulai
dari
1.
Pemilihan bahan makanan
2.
Penyimpanan makanan mentah
3.
Pengolahan bahan makanan
4.
Penyimpanan makanan jadi
5.
Pengangkutan
6.
Penyajian.
Semua
itu bertujuan menyediakan makanan sehat dan aman dikonsumsi, dengan menekankan
pentingnya aspek higiene dan sanitasi. Biasanya, bahan makanan dibagi menjadi
dua jenis: yang tidak mudah rusak dan tahan lama, serta yang mudah rusak.
Yang
tahan lama biasanya dibeli dalam jumlah besar dan disimpan sebagai persediaan.
Sedangkan yang mudah rusak lebih sering dibeli dadakan. Saat belanja inilah
tahap pemilihan bahan makanan mulai dilakukan. Pemilihan bahan akan lebih
efektif bila dibeli dalam jumlah terbatas.