Lalu bagaimana cara
membunuh kepiting dan kura-kura agar jadi halal?
Ibnu
Qudamah dalam Al Mughni menyatakan, “Setiap hewan air yang bisa hidup di
daratan, maka tidak halal kecuali dengan disembelih.
Contohnya adalah burung
air, kura-kura, dan anjing laut. Kecuali jika hewan tersebut tidak memiliki
saluran darah seperti kepiting. Kepiting itu dihalalkan walaupun tidak dengan
cara penyembelihan. Imam Ahmad pernah ditanya,
السَّرَطَانُ لَا بَأْسَ
بِهِ .قِيلَ لَهُ : يُذْبَحُ ؟ قَالَ : لَا
“Kepiting
itu tidak mengapa dimakan (baca: halal), lantas bagaimana ia disembelih? Imam
Ahmad menjawab, “Tidak perlu disembelih.”
Demikian
karena memang penyembelihan itu berlaku bagi hewan yang mengeluarkan darah.
Dagingnya bisa jadi halal dengan cara mengeluarkan darah dari tubuhnya. Hewan
yang tidak ada mengalir darah dalam tubuhnya tidak butuh untuk disembelih.”
Artinya,
kepiting disembelih di daerah mana pun yang membuat ia mati, tetap membuatnya
halal.[13]
Kesimpulan
Mengenai Hewan Air
Mengenai hewan air
dapat kami ringkas sebagai berikut:
Pertama:
Hukum seluruh hewan air (yang hanya hidup di air) adalah halal. Begitu pula,
hukum asal hewan air yang hidup di dua alam (air dan darat) adalah halal.
Kedua:
Katak itu haram karena ada dalil yang melarang membunuhnya. Ada kaedah, setiap
hewan yang dilarang dibunuh, maka tidak boleh dimakan.
Ketiga:
Buaya itu halal, berbeda dengan pendapat mayoritas ulama.
Keempat:
Ular yang hanya hidup di air juga halal karena ia termasuk dalam keumuman ayat,
أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا
لَكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ
“Dihalalkan
bagimu binatang buruan laut (yang ditemukan dalam keadaan hidup) dan yang
ditemukan dalam keadaan bangkai sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi
orang-orang yang dalam perjalanan” (QS. Al Maidah: 96). Hal ini berbeda dengan
pendapat sebagian ulama yang mengharamkannya.
Kelima:
Hewan air yang bisa hidup di dua alam (darat dan laut) seperti anjing laut,
kura-kura, burung laut, juga boleh dimakan asalkan dengan jalan disembelih.
Kecuali jika hewan tersebut tidak memiliki darah seperti kepiting.
Keenam:
Setiap hewan air yang membawa dampak bahaya ketika dikonsumsi, tidak boleh
dimakan. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
“Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.” (QS. An Nisa’: 29)
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ
إِلَى التَّهْلُكَةِ
“Dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al Baqarah: 195)
Ringkasnya,
hewan yang hidup di air itu halal kecuali katak dan hewan lainnya yang dapat
membawa dampak bahaya ketika dikonsumsi. Wallahu a’lam bish showab.
Selesai
sudah pembahasan kami seputar hewan air. Semoga bermanfaat.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.