Faktor-faktor pembentuk
tanah tersebut akan diuraikan lebih lanjut dalam penjabaran sebagai berikut.
a. Iklim
Unsur-unsur
iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah utama, yaitu suhu dan curah
hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Jika suhu
tinggi, proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan
cepat pula. Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian
tanah, sedangkan penyucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH
tanah menjadi rendah).
b. Organisme (Vegetasi
dan Jasad Renik)
Organisme sangat
berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah, antara lain sebagai berikut.
1)
Membantu
proses pelapukan khususnya pelapukan organik.
2)
Membantu
proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan
3)
Jenis
vegetasi berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Vegetasi hutan dapat mmbentuk
tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah
berwarna hitam karena banyak memiliki kandungan bahan organik.
4)
Kandungan
unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat
tanah.
Misalnya,
jenis cemara akan memberi unsurunsur kimia, seperti Ca, Mg, dan K yang relatif
rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat kea samannya akan lebih
tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.
c. Bahan Induk
Bahan
induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf. Batuan induk akan hancur menjadi bahan induk, mengalami pelapukan,
dan menjadi tanah.
Berikanlah
contoh terjadinya pembentukan tanah dengan bantuan hewan. Kerjakan dalam buku
tugas, kemudian laporkan hasilnya kepada guru Anda.
Buatlah
kelompok yang terdiri atas lima atau enam orang. Kemudian gambarkan peta
persebaran jenis
tanah
di Indonesia. Sebagai bahan referensi dapat dicari data dan informasi dari
internet, buku sumber, atau atlas. Setelah itu presentasikan hasilnya di depan
kelas.
Tanah
yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat
kimia) yang sama dengan bahan induknya.
Bahan
induk yang masih terlihat, seperti tanah berstuktur pasir berasal dari bahan
induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk
akan memengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi di atasnya.
Bahan
induk yang banyak mengandung unsur Ca akan mem bentuk tanah dengan kadar ion Ca
yang banyak pula sehingga dapat menghindari penyucian asam silikat membentuk
tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan
kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.
d. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu
daerah akan memengaruhi pembentukan tanah, antara lain sebagai berikut.
1)
Tebal
atau tipisnya lapisan tanah. Daerah dengan topografi miring dan berbukit
lapisan tanahnya menjadi lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang
datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi proses sedimentasi.
2)
Sistem
drainase atau pengaliran. Daerah yang drainasenya jelek sering tergenang air.
Keadaan ini akan menyebabkan tanahnya menjadi asam.
e. Waktu
Tanah
merupakan benda yang terdapat di alam yang terus menerus berubah, akibat
pelapukan dan penyucian yang terjadi terus menerus.
Oleh
karena itu, tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak
mengandung unsur hara akan habis karena mengalami pelapukan sehingga yang ter
tinggal adalah mineral yang sukar lapuk, seperti kuarsa.
Akibat
proses pembentukan tanah yang terus berjalan maka induk tanah berubah
berturut-turut menjadi muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
Tanah
muda ditandai oleh adanya proses pembentukan tanah yang masih tampak
pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur
bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol, dan litosol.
Tanah
dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah
menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horizon B. Misalnya,
tanah andosol, latosol, dan grumosol.
Tanah
tua ditandai oleh proses pembentukan tanah yang berlangsung terus-menerus
sehingga terjadi proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horizon A
dan B. Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah podsolik dan latosol
tua (laterit).
Lamanya
waktu pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas
seperti abu vulkanik memer lukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda,
dan 1.000–10.000 tahun untuk membentuk
tanah dewasa.