Keadaan suhu suatu
tempat di permukaan bumi bergantung pada hal-hal sebagai berikut.
1)
Intensitas
dan durasi harian dari energi matahari yang diterima di atmosfer di atas
permukaan daerah.
2)
Pelenyapan
energi dalam atmosfer terjadi oleh pemantulan, pemancaran, dan penyerapan.
3)
Kemampuan
penyerapan di permukaan daerah.
4)
Sifat-sifat
fisik permukaan daerah dan daerah sekitarnya.
5)
Pertukaran
panas dalam penguapan (evaporasi), pengembunan (kondensasi), pembekuan
(freezing), dan pencairan (melting) air.
Banyaknya sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut.
1) Lamanya Penyinaran Matahari
Semakin
lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, semakin banyak panas yang
diterima bagian bumi itu. Keadaan cuaca yang cerah sepanjang hari akan semakin
panas, jika dibandingkan dengan keadaan cuaca yang berawan sepanjang hari.
2) Sudut Datang Sinar
Matahari
Jika
sudut datang sinar matahari di suatu daerah lebih tegak, panas yang diterima
daerah tersebut cenderung lebih banyak, daripada sudut datang sinar matahari
yang miring.
Contohnya,
di wilayah ekuator yang memiliki suhu paling tinggi, sudut datang sinar
matahari relatif tegak. Di daerah ini sinar matahari selalu ada sepanjang
tahun, sehingga rata-rata suhu yang ada di daerah ini relatif konstan.
3) Keadaan Permukaan
Bumi
Hal
yang berkaitan dengan keadaan permukaan bumi ialah perbedaan warna batuan dan
perbedaan sifat darat dan laut. Batuan yang berwarna cerah lebih cepat menerima
panas jika dibandingkan dengan jenis batuan yang berwarna gelap. Bentuk
permukaan daratan lebih cepat menerima panas jika dibandingkan dengan permukaan
laut.
Pemanasan oleh bumi
terjadi melalui proses sebagai berikut.
a)
Pemanasan langsung terjadi karena kontak langsung.
b)
Konveksi terjadi karena terjadi perpindahan udara.
c)
Turbulensi terjadi karena pergerakan udara yang tidak teratur, pada umumnya
berputar-putar.
d)
Adveksi terjadi karena perpindahan udara ke arah horisontal atau mendatar.