Secara lebih rinci
bagian-bagian saluran pernafasan dan fungsinya adalah sebagai berikut:
Hidung
Lubang
hidung merupakan tempat pertama yang dilalui udara pernafasan pada saat
memasuki tubuh kita. Pada lubang hidung sebelah luar terdapat rambut yang
berfungsi untuk menyaring dan mencegah masuknya benda-benda yang berukuran
besar ke dalam saluran pernafasan yang lebih dalam.
Rongga
hidung memiliki permukaan dalam yang diselaputi oleh selaput lendir sehingga permukaannya
selalu basah. Sel-sel penyusun lapisan selaput lendir memiliki rambut getar
(silia) yang berfungsi untuk mengeluarkan benda-benda yang berukuran kecil
(partikel kotoran) yang masuk bersama udara pernafasan.
Dengan
demikian, rongga hidung dan selaput lendir berperan untuk menyaring udara
pernafasan, dan mengatur udara pernafasan agar suhu dan kelembabannya sesuai
dengan tubuh manusia.
Coba
perhatikan, adakah kumpulan kotoran yang terdapat pada rongga hidungmu yang
warnanya agak gelap dan agak kering (bahasa jawa=upil).
Jika
partikel kotoran sampai masuk ke tenggorokan, maka akan dikeluarkan dalam
bentuk dahak dan biasanya keluar pada pagi hari setelah bangun tidur. Hidung
merupakan tempat pertama yang dilalui udara dari luar.
Didalam
rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring
udara, dan mengatur kelembaban udara. Rongga hidung berfungsi untuk
menyesuaikan udara atmosfir agar temperatur dan kelembabannya sesuai bagi tubuh
hewan, juga untuk menjaga kebersihan dan kelancaran udara yang masuk.
Lapisan
mukosa saluran respirasi memiliki epithelium yang spesifik karena selalu basah
dan bersilia yang berguna untuk menangkap (menjerat) dan mengeluarkan partikel
kotoran yang masuk bersama udara pernafasan.
Laring
Faring
(pangkal tenggorok) merupakan persimpangan antara saluran makanan dan udara
pernafasan. Faring memiliki lubang yang disebut glotis dan memiliki penutup
yang disebut epiglotis.
Epiglotis
berfungsi sebagai katup yang akan menutup faring manakala sedang menelan
makanan sehingga makanan dari rongga mulut masuk ke kerongkongan. Sebaliknya,
epiglotis akan selalu terbuka jika sedang tidak menelan sehingga udara
pernafasan dapat langsung melewati faring menuju ke tenggorokan.
Pada
faring terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara yang
melaluinya, misalnya pada waktu kita bicara. Setelah masuk hidung, udara masuk
ke faring. Faring adalah hulu kerongkongan.
Faring
merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan rongga hidung
yang disebut anak tekak, yang menutup apabila sedang menelan makanan. Pangkal
tenggorokan disebut laring. Pada pangkal tenggorokan terdapat selaput suara
yang akan bergetar bila ada udara yang melaluinya, misalnya pada waktu kita
bicara.
Faring
memiliki lubang yang disebut glotis sedangkan penutupnya disebut epiglotis,
tulang rawan (cartilago) terdapat pada faring. Pada laring terdapat pita suara,
berlanjut ke trakhea.
Trakhea
Trakhea
(batang tenggorok) merupakan saluran seperti pipa yang tersusun atas tulang
rawan yang berbentuk seperti huruf C.
Seperti
halnya pada rongga hidung, lapisan paling dalam trakea diselaputi oleh selaput
lendir dan sel-sel yang memiliki rambut getar.
Trakhea
terletak di daerah leher, menghubungkan faring dengan paru-paru. Sebelum masuk
ke paru-paru, trakhea bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus kiri dan
kanan.
Selanjutnya,
setiap bronkus menuju ke paru-paru dan di dalam paru-paru keduanya membentuk
cabang-cabang lebih kecil lagi yang disebut bronkeolus.
Akhirnya,
bronkeolus bercabang-cabang lagi menjadi cabang lebih kecil dan halus yang
ujung-ujungnya membentuk suatu kantung yang disebut alveolus.
Paru-paru
Paru-paru,
terletak di dalam rongga dada tepat di atas diafragma. Diafragma adalah sekat
berotot yang membatasi rongga dada dan rongga perut.
Paru-paru
terdiri dari 2 bagian, kiri dan kanan, yang terletak di rongga dada. Sedangkan
jantung terletak hampir di tengah rongga dada, di antara kedua paru-paru,
dengan posisi yang lebih ke kiri sedikit.
Paru-paru kanan tersusun atas 3
gelambir, sedangkan paru-paru kiri 2 gelambir.
Paru-paru
dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut pleura. Di depannya terdapat
batang tenggorok dan saluran pernafasan (bronchi).
Oleh
sebab jantung agak mengambil tempat ke kiri, bagian paru-paru sebelah kiri
lebih kecil sedikit dari paru-paru kanan. Dengan demikian dapat dimengerti
paru-paru kiri hanya terdiri dari 2 bagian (lobus), sedangkan paru-paru kanan 3
bagian.
Paru-paru
tersusun atas berjuta-juta alveolus yang memiliki fungsi penting dalam
pertukaran gas pernafasan. Alveolus dikelilingi oleh banyak pembuluh darah
kecil yang disebut pembuluh kapiler alveoli.
Nah,
pada alveolus inilah oksigen yang terdapat dalam udara pernafasan berpindah
dari kantung alveoli ke aliran darah dan selanjutnya berikatan dengan
hemoglobin yang terdapat pada sel darah merah. Sebaliknya, karbondioskida yang
terdapat dalam darah akan berpindah ke alveolus.
Pada
bagian tengah dada, batang tenggorokan menyediakan tiga saluran pernafasan
untuk paru-paru kanan (satu saluran pernafasan untuk setiap bagian) dan dua
untuk paru-paru kiri.
Ketiga
saluran pernafasan ini segera terbagi atas saluran yang lebih kecil, saluran
yang kecil tersebut terbagi lagi dalam saluran yang lebih kecil dan seterusnya,
hingga sampai saluran yang terkecil dari “pohon saluran pernafasan” (bronchial
tree), yang jumlahnya, sekitar 1 miliar unit.
Ujung percabangan pernafasan ini
disebut “kantung udara” di mana terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Paru-paru
memiliki dua sumber darah yaitu arteri paru-paru yang membawa darah dari
sebelah kanan jantung, dan arteri saluran pernafasan yang menemani saluran
pernafasan dalam berbagi cabang saluran pernafasan.
Mengapa
perlu dua sumber penyalur darah? Ternyata arteri paru-paru yang datang dari
sebelah kanan jantung membawa darah dengan oksigen yang telah dipindahkan dari
jaringan yang telah dilaluinya.
Darah
ini tidak akan dapat menyegarkan jaringan paru-paru. Sebab itu saluran
pernafasan dan paru-paru harus memiliki penyaluran darah segarnya sendiri
melalui jalan aorta.
Seperti
semua arteri yang lain, arteri yang membawa darah dari sebelah kanan jantung ke
paru-paru bercabang sampai menjadi pembuluh darah kapiler. Di dalam paru-paru,
kantong oksigen dan pembuluh darah kapiler ini terletak berdampingan sedemikian
rupa hingga hanya satu lapis dari sel yang tipis yang memisahkan udara dari
darah.
Lapisan
sel ini demikian tipis sehingga oksigen dapat melewatinya dengan bebas dari
udara ke darah, dan karbondioksida dari darah ke udara.
Paru-paru,
teretak di rongga dada tepat diatas diafragma. Diafragma adalah sekat rongga
badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru kanan mempuyai 3
gelambir, sedangkan kiri mempunyai 2 gelambir. Paru-paru dibungkus oleh dua
lapis selaput paru-paru disebut pleura.
Dibagian
dalam paruparu terdapat gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan
paru-paru disebut alveolus. Paru-paru pada hewan vertebrata umumnya dan
Mammalia khususnya terdiri atas 2 bagian yaitu paru-paru kanan dan kiri.
Sel-sel
alveolus secara struktural merupakan penyusun paru-paru yang memiliki peran
penting dalam pertukaran udara atmosfer ke kapiler alveolus. Pengamatan
struktur anatomi makroskopis paru-paru Mammalia (kambing) merupakan dasar untuk
memahami fungsi fisiologis paru-paru.
Secara
struktural paru-paru tersusun atas sel-sel alveolus yang berperan penting untuk
pertukaran udara dari atmosfer ke kapiler alveoli dan sel parenkim.
Sel
alveolus paru-paru sangat tipis dengan ketebalan ± 0,2 - 0,5 µm dan tersusun
sedemikian rupa sehingga membentuk kantung-kantung alveolus. Seluruh sel
alveoli paru-paru jika direntang lebarnya mencapai 180 m2.
Pertukaran gas dari
kantung alveoli ke dalam kapiler darah melalui membran respirasi yang tersusun
atas:
1.
Dinding alveolus,
2.
Membrana basalis, dan
3.
Endothel kapiler alveolus.
Di
dalam alveoli terdapat cairan yang disebut surfaktan. Surfaktan mengandung
dipalmitoil lecithin (phospolipoprotein) yang dihasilkan oleh sel alveoler dan
berfungsi untuk menjaga tegangan permukaan alveoli dan mempertipis membran
respirasi sehingga difusi gas menjadi lebih efisien.