Jenis tanah yang
terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara lain sebagai berikut.
a. Litosol
Jenis tanah ini merupakan tanah mineral tanpa
atau sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan beku atau batuan
sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (<30 cm), dan kadang-kadang merupakan
singkapan batuan induk (outerop).
Tekstur
tanah beraneka ragam dan pada umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur,
terdapat kandungan batu, kerikil, dan kesuburannya bervariasi. Tanah litosol
dapat dijumpai pada segala iklim.
b. Aluvial
Jenis
tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk
aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi dalam
keadaan basah lekat, pH bermacammacam, dan kesuburannya berkisar antara sedang
hingga tinggi.
Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial
pantai, dan daerah cekungan (depresi).
c. Regosol
Jenis
tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir,
struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral,
kesuburan sedang, dan berasal dari bahan induk material
vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik
muda dan di daerah pantai.
d. Andosol atau Tanah
Gambut atau Tanah Organik
Jenis
tanah ini berasal dari bahan induk organik, seperti dari hutan rawa atau rumput
rawa. Ciri dan sifat: tidak terjadi diferensiasi horizon secara jelas,
ketebalan lebih dari 0,5 meter, warna cokelat sampai
kehitaman,
tekstur debu lempung, tidak berstruktur,
Konsistensi
tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur
lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat
asam (pH 4.0), dan kandungan unsur hara rendah.
e. Latosol
Jenis
tanah ini telah mengalami perkembangan atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman tanah dalam, tekstur
lempung, struktur remah sampai gumpal, konsistensi gembur sampai agak teguh,
warna cokelat, merah, sampai kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah
dengan curah hujan berkisar lebih dari 300–1000 meter.
f. Grumosol
Tanah
ini merupakan tanah mineral yang memiliki perkembangan profil, agak tebal,
tekstur lempung berat, struktur granular di lapisan atas dan gumpal sampai
pejal di lapisan bawah, konsistensi jika basah sangat lekat dan plastis.
Namun,
jika kering sangat keras dan tanah retak-retak, kejenuhan basa, permeabilitas
lambat, dan peka erosi. Penyebarannya di daerah iklim subhumid, dengan curah
hujan kurang dari 2500 mm/tahun.
g. Podsol
Jenis
tanah ini telah mengalami perkembangan profil, tekstur lempung sampai pasir,
struktur gumpal, konsistensi lekat, kandu ngan pasir kuarsanya tinggi, sangat
asam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, dan peka
terhadap erosi.
Penyebarannya
di daerah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun. Terdapat
di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua.
h. Andosol
Jenis
tanah ini merupakan jenis tanah dengan kandungan mineral yang telah mengalami
perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak cokelat kekelabuan sampai
hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah,
konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak agak asam, kejenuhan basa
tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembapan tinggi, permeabilitas sedang, serta
peka terhadap erosi.