Kelembapan
udara dinamakan juga kelengasan udara, yaitu kandungan uap air dalam udara. Uap
air yang berada di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi,
air tanah, atau air yang berasal dari penguapan tumbuh-tumbuhan.
Semakin
tinggi suhu udara, semakin banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini
berarti semakin lembaplah udara tersebut. Alat untuk mengukur kelembapan udara
dinamakan hygrometer atau psychrometer.
Kelembapan udara dapat
dibedakan kedalam kelembapan udara spesifik, absolut, dan relatif.
1)
Kelembapan
spesifik adalah perbandingan kandungan uap air dalam tiap unit berat udara. Pada
umumnya, dinyatakan dalam satuan berat (gram/kg). Misalnya, dalam 1 kg udara
terdapat 60 gram uap air. Hal tersebut berarti kelembapan spesifiknya 60
gram/kg.
2)
Kelembapan
absolut adalah perbandingan kandungan uap air dalam setiap volume udara. Pada
umumnya, dinyatakan dalam satuan berat gram/liter atau gram/meter3. Misalnya,
dalam satu liter udara terdapat uap air sebanyak 30 gram. Jadi, kelembapan
absolutnya adalah 30 gram/liter.
3)
Kelembapan
relatif adalah perbandingan antara jumlah uap air yang ada secara nyata
(aktual) dan jumlah uap air maksimum yang mampu ditampung oleh setiap unit
volume udara dalam suhu yang sama. Selain itu, kelembapan relatif dapat
diartikan perbandingan antara tekanan uap yang ada secara nyata/aktual dengan tekanan
uap air maksimum pada suhu udara yang sama.
Berikut formulasi
perhitungan kelembaban relatif.
Tekanan
uap air nyata
Q
= × 100 %
Tekanan
uap air maksimum
Contoh :
Dalam
1 m³ udara yang suhunya 20° C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14
gram), sedangkan uap air maksimum yang daat dikandungnya pada suhu 20° C = 20
gram.