Setelah
mencapai tanah siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara
yang berbeda:
a. Evaporasi
(transpirasi)
Air
yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan sebagainya, kemudian
akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh,
uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es, dan kabut.
b. Infiltrasi
(perkolasi)
Ke
dalam tanah air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah
dan batuan menuju permukaan air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler,
atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan
tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
c. Air permukaan
Air
bergerak di atas permukaan tanah, dekat dengan aliran utama dan danau, makin
landai lahan maka makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin
besar.
Aliran
permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai
bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air
permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Tidak
ada satu pun makhluk hidup di bumi ini, baik individu maupun kelompok yang
dapat hidup sendiri, terpisah, dan terasing dari individu atau kelompoknya
lain. Begitu juga antara makhluk hidup dan lingkungannya selalu terjadi
hubungan timbal balik (interaksi).
Apakah
yang akan terjadi apabila interaksi tersebut tidak seimbang? Faktor-faktor
apakah yang menyebabkan keseimbangan lingkungan terganggu?