Habitat
laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion Cl
mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C.
Di
daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.
Gerakan
air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan
sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung
baik.
Menurut wilayah
permukaannya secara horizontal berturut-turut dari tepi laut menuju ke tengah,
laut dibedakan sebagai berikut:
a) Epipelagik
Merupakan
daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
b) Mesopelagik
Merupakan
daerah di bawah epipelagik dengan kedalaman 2001000 m. Hewan yang hidup di
daerah misalnya adalah ikan hiu.
c) Batiopelagik
Merupakan
daerah dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya
adalah gurita.
d) Abisal pelagik
Merupakan
daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan
tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e) Hadal pelagik
Merupakan
bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Sebagai produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.