Amenorhea
Paling Berkesan_ Amenorhea apabila tidak ada menstruasi, dapat
dibedakan menjadi amenorhea estrogenik dan nonestrogenik. Amenorhea primer jika
tidak pernah mens, amenorhea sekunder jika sebelumnya pernah mens (misal karena
pregnansi (hamil), emosional, perubahan lingkungan, kelainan hipothalamus,
pituitari, ovarium primer, dan berbagai penyakit sistemik lainnya).
Hipomenorhea
Hipomenorhea
apabila darah mentruasi volumenya sedikit. Menorhagia jika darah menstruasi
yang keluar berlebihan. Metroraghia jika terjadi perdarahan dari uterus pada
antar periode mens (bukan karena menstruasi).
Oligomenorhea
jika frekuensi mens berkurang. Dismenorhea jika menstruasi dengan rasa sakit
karena akumulasi PGF2a. Hipomenorhea: darah menstruasi yang keluar jumlahnya
sedikit (kurang). Menorhagia: darah menstruasi yang keluar jumlahnya
berlebihan.
Kelainan
siklus menstruasi adalah siklus anovulatori yang ditandai tidak adanya ovulasi,
sehingga tidak adanya CL dan tidak adanya P4. Metroraghia: perdarahan dari
uterus pada periode antarmens. Oligomenorhea: frekuesni mens berkurang.
Dismenorhea: apabila menstruasi disertai dengan rasa sakit yang sangat (karena
akumulasi PGF2a yang berlebihan)